Yogyakarta - 25 Desember 2012 Dengan bertemakan “Jadi
Entrepreneur Itu Asyik”, pak Umam memberikan gambaran kepada peserta bahwa
wirausaha sejatinya melekat pada dunia Islam. Diskusi kali ini ditemani dengan
luar biasa oleh Abdul Hafizh Asri, Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan
Manajemen 2011, yang juga aktif menjalankan bisnis online syariahnya.
Pembahasan diawali dengan pengetahuan wirausaha yang menjadi salah satu
kendaraan tuk cari harta yang berlimpah dan halal, tentunya dapat mempermudah
jalan kita untuk beribadah kepada-Nya. Inilah 9 pintu rezeki yang disebutkan
oleh Nabi yaitu melalui pintu perdagangan. Menjadi kaya namun sederhana,
seperti Nabi dan sahabatnya yang terdahulu, adalah salah satu contoh yang patut
kita teladani. Baik yang menjadi kaya raya itu harus, sedangkan miskin itu
pilihan. Dan cara termudah mengentaskan kemiskinan, adalah memastikan diri kita
tidak miskin.
Disebutkan juga oleh pak Umam, ada 4 formula
kaya: Giving, Saving, Investasi, dan Necessity. Itulah mengapa menjadi miskin
itu dikarenakan salah pengelolaan, karena sebaik-baiknya harta dimulai oleh
orang-orang saleh. Dalam berbisnis pun hendaknya kita menyelipkan semangat
berdakwah untuk menegakkan bargaining position umat, dan bukan karena profit
semata.
Modal yang sesungguhnya diperlukan oleh
seorang wirausaha adalah ilmu+action+dan peluang+networking. Dengan konsistensi
yang kita lakukan saat berwirausaha, yakinlah bahwa bisnis yang kita jalankan
nantinya dapat bermanfaat.Sempat dibahas juga mengenai laba, seorang
wirausaha berhak menentukan laba yang akan didapatnya dari bisnis tersebut.
Yang penting sa’I biss sa’I, dimana penjual dan pembeli suka sama suka dalam
menerima akad transaksi diantara mereka.Mengenai tips
berwirausaha saat mahasiswa, pak Umam banyak menceritakan pengalaman beliau,
teman-teman mentoring dan inspirator pengusaha yang lain dalam menjalankan
bisnis mereka kala menjadi mahasiswa. Awalnya sulit memang, namun yang
terpenting networking dan semangat berwirausaha yang dibangun sejak dini itu
hendaknya tetap terpupuk dan ditanamkan. Hingga
kesempatan berbisnis dengan professional dan pengembangan bisnis yang lebih
luas dapat tercapai. [A.Hafizh Asri]
0 komentar:
Posting Komentar