Sugeng Rawuh...

Official Site PPSDMS Nurul Fikri Angkatan 6 Regional III Yogyakarta

Laskar Nakula dalam NLC 2012...

Dalam rangkaian kegiatan National Leadership Camp (NLC) 2012 di Gedung P4TK Bahasa dan Gedung Wisma Makara Universitas Indonesia 12-16 Juli 2012

Bersama Angkatan 5 dalam NLC 2012...

Dalam rangkaian kegiatan National Leadership Camp (NLC) 2012 di Gedung P4TK Bahasa dan Gedung Wisma Makara Universitas Indonesia 12-16 Juli 2012

Senin, 05 Agustus 2013

Indahnya Ramadhan di Yogyakarta

Memang selalu benar adanya bahwa bulan Ramadhan itu adalah bulan yang penuh berkah. Sejak hari pertama puasa pun berkah itu selalu datang adanya, Allah mengirimkan malaikat-malaikat kecil di asrama ini. Malaikat-malaikat kecil yang dipenuhi senyum ceria bertemu dengan Tuhannya dalam bimbingan kakak-kakak sosiologis domisilinya. Anak-anak sekitar asrama Orange Dorm yang datang untuk tarawih bersama selama satu minggu awal bulan Ramadhan bersama kakak-kakak PPSDMS putra Yogyakarta.

Menjadi hal yang unik bagi peserta PPSDMS putra Yogyakarta dimana saat inilah menjadi momen bersama untuk menembus batas dan sekat yang ada. Jika selama ini peserta PPSDMS putra Yogyakarta yang dipundaknya terdapat amanah-amanah mulia selalu berkecimpung dengan satu entitasnya yaitu civitas akademika, inilah saatnya menembus batas entitas itu bersama anak-anak. Karena menjadi pemimpin dalam satu entitas yang sama sudah barang tentu menjadi hal yang biasa bagi peserta PPSDMS, namun menjadi pemimpin dan guru bagi anak-anak dengan rentang usia yang beragam merupakan hal di luar kebiasaan yang dilakukan selama ini.



Menjadi pemimpin dan guru bagi anak-anak tentunya bukan merupakan sebuah pekerjaan yang mudah. Ketika saatnya mampu menembus batas entitas itu, di titik itulah saatnya memulai untuk menjadi satu bersama mereka. Merubah segala pandangan untuk berusaha menjadi sama seperti mereka. Memang terlihat aneh dalam pandangan dewasa, tetapi yakinlah bahwa itu merupakan hal yang sangat menarik bagi mereka. Segala hal yang akan disampaikan menjadikannya yakin dapat diterima oleh anak-anak.

Tidak terkecuali di saat peserta PPSDMS putra Yogyakarta melakukan shalat tarawih, ceramah dan games edukatif bagi mereka. Sebelas rakaat tarawih dan witir dirasa berat dalam benak anak-anak, hal ini terlihat jelas di saat selesai shalat empat rakaat pertama mereka selalu bertanya “Kak, masih berapa shalat lagi?”. Menampakkan wajah lugu mereka menjadikan kakak-kakak peserta PPSDMS putra Yogyakarta membimbing sabar penuh sikap ketelatenan untuk mengajak mereka tetap menyelesaikan hingga shalat witir. Menjadi pendekatan yang lain ketika menghadapi anak-anak putri, diperlukan pendekatan khusus dengan pengertian yang lain untuk tetap sanggup menyelesaikan hingga akhir rangkaian shalat.

Belum berhenti sampai di situ, dalam ceramah tentunya juga memerlukan pendekatan lain agar nilai-nilai yang disampaikan mampu diterima anak-anak. Kunci pertama dalam ceramah ini adalah adanya fokus penyampaian berupa nilai-nilai universal yang ditampakkan. Kedua, nilai-nilai universal Islam itu kemudian dielaborasikan dengan bentuk contoh nyata kehidupan sehari-hari dalam bentuk cerita. Kedua inti tersebut kemudian dikemas dalam metode yang menarik.

Ada beragam metode yang telah digunakan oleh kakak-kakak peserta PPSDMS putra Yogyakarta, ada metode cerita dengan menggambar, metode bercerita dengan bertindak seolah-olah menjadi aktor dan yang paling fenomenal adalah metode bercerita dengan boneka “Tata Titi” yang mampu menarik seluruh perhatian anak-anak selama kurang lebih setengah jam. Waktu yang cukup lama untuk membuat anak-anak mampu terdiam sejenak mengikuti alur cerita. Boneka “Tata Titi” adalah dua buah boneka yang dijadikan aktor dalam cerita yang dimainkan oleh sang pencerita. Boneka itu bergerak dan berdialog seolah-olah menjadi pelaku utama dalam cerita dan adegan yang dimainkan.

Shalat tarawih dan ceramah unik ini kemudian dilanjutkan dengan permainan edukatif yang dimainkan secara bersama dengan kakak-kakak peserta PPSDMS putra Yogyakarta. Banyak games yang telah dilakukan, mulai dari games yang bertujuan untuk mendekatkan antara kakak dan adek dengan nyanyian “Kakak dan Adek”-nya, games ini merupakan games yang paling digemari oleh anak-anak karena sejak diperkenalkan pada hari pertama tarawih, anak-anak selalu minta untuk memainkannya lagi di setiap malam tarawih. Games ini adalah games menyanyi dengan melingkar bersama anak-anak dan melakukan sesuatu sesuai dengan lirik lagu yang dinyanyikan. Momen menyenangkan terletak di akhir lagu dimana ada lirik lagu “saling berpelukan” yang membuat kakak-kakak peserta PPSDMS putra Yogyakarta saling berpelukan bersama dengan anak-anak.

Games latihan konsentrasi menjadi games yang paling banyak dilakukan mengingat beragamnya umur anak-anak dari yang belum sekolah hingga yang paling besar adalah kelas 6 SD. Games Tepuk Tangan “Hitung dan Angin”, Games “Tangkap dan Hindar Bakso” hingga Games “Melihat Apa yang Dikatakan” menjadi games penuh makna yang mampu meyakinkan kami, kakak-kakak peserta PPSDMS putra Yogyakarta bahwa akan ada penerus kami yang jauh lebih hebat. Hal ini didasarkan pada bahwa dengan seumur mereka yang masih sangat muda tidak canggung berinteraksi dengan entitas yang berbeda darinya. Sementara kami dulu sewaktu seumur muda mereka tidak seberuntung mereka bertemu dengan kakak-kakak mahasiswa yang membimbing untuk bermain bersama. Mereka memiliki kemenangan sejarah dalam perjalanan hidupnya lebih awal mengenal dunia daripada kami, sehingga ketika mereka dewasa seumuran kami akan jauh lebih matang dengan segala akumulasi pengetahuan yang telah dimiliki. Sehingga dengan senyum mereka di asrama ini, kami optimis bahwa masa depan itu ada di sini, di OrangeDorm. Dan kami pun bangga dengan kepemimpinan profetik kami, pemimpin yang regeneratif, pemimpin yang mempersiapkan penerusnya jauh lebih baik darinya demi menjaga perdaban untuk jauh lebih baik.