Sugeng Rawuh...

Official Site PPSDMS Nurul Fikri Angkatan 6 Regional III Yogyakarta

Laskar Nakula dalam NLC 2012...

Dalam rangkaian kegiatan National Leadership Camp (NLC) 2012 di Gedung P4TK Bahasa dan Gedung Wisma Makara Universitas Indonesia 12-16 Juli 2012

Bersama Angkatan 5 dalam NLC 2012...

Dalam rangkaian kegiatan National Leadership Camp (NLC) 2012 di Gedung P4TK Bahasa dan Gedung Wisma Makara Universitas Indonesia 12-16 Juli 2012

Selasa, 17 Desember 2013

Kampanyekan Budaya Baca, Angkringan Pintar Buka Stand di Charity Concert Elins UGM 2013


Sleman, 18 Desember 2013 – Komunitas Baca Angkringan Pintar Jumat malam (13 Desember 2013) pekan lalu  kemarin berkesempatan untuk membuka stand di acara Charity Concert Instrumantic 2013 bertajuk “Buku Datang, Anak Senang”. Instrumantic merupakan event rutin yang diselenggarakan oleh Elektronika dan Instrumentasi (Elins) Universitas Gadjah Mada.  Pada tahun ini Instrumantic dikemas dalam acara konser terbuka dengan para penonton bisa menggunakann buku sebagai tiket masuknya, berbeda dengan tahun sebelumnya. Dalam konser ini dihadirkan berbagai band dan penampilan kesenian dari daerah Aceh yakni Tari Saman.





Bertempat di kompleks Panggung Utama Fakultas Ilmu Budaya UGM, Komunitas Baca yang diinisiasi sejak adanya Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2013 ini membuka stand bersama stand-stand yang lain. Di stand ini Angkringan Pintar menayangkan visi dan misi komunitas ini didirikan. Berbagai kegiatan yang sudah dilakukan juga terekam dalam berbagai foto-foto yang disajikan secara menarik. Dalam kesempatan itu juga disebarkan brosur tentang angkringan pintar dan stiker kampanye gelora membaca special untuk para pengunjung stand.

Menurut Project Coordinator Phisca Aditya Rosyady, stand Angkringan Pintar ini merupakan salah satu upaya mengenalkan konsep kegiatan kami ke masyarakat kampus, terutama mahasiswa. “ Beberapa hari sebelum acara, kami dihubungi pihak panitia untuk ikut buka stand disana, karena Angkringan Pintar dianggap sebagai salah satu komunitas yang bergerak di bidang budaya baca dan dunia buku sesuai dengan tema acara ini. “ Tandas Phisca. Dalam kesempatan ini, Phisca juga menuturkan bahwa Angkringan Pintar membuka kesempatan bagi siapapun itu untuk ikut berkontribusi dalam membumikan budaya baca, entah dengan mendonasikan buku mereka ataupun dengan menjadi seorang volunteer dalam pelaksanaan kegiatan.
Visi Angkringan Pintar adalah untuk menciptakan inovasi fasilitas membaca yang menyenangkan sehingga anak-anak tertarik dengan aktivitas membaca. Untuk mendukung visi tersebut, kami kemudian menyusun serangkaian kegiatan yang menarik dan tidak monoton. Pertemuan demi pertemuan dilakukan di desa-desa mitra atau berpusat di sekretariat kami di Karangtengah, Imogiri, Bantul. Selain itu Angkringan Pintar yang semula hanya didukung oleh Ikatan Pelajar Muhammadiyah Cabang Imogiri saat ini telah didukung oleh PPSDMS Nurul Fikri sebagai salah satu Leadership Project yang dalam hal ini bergerak di TPA Masjid Hidayatul Islam, Ngabean, Sinduharjo, Ngaglik Sleman. Harapannya kedepan Angkringan Pintar akan semakin bermanfaat kepada masyarakat luas dengan semangat menggelorakan budaya baca dikalanagan anak-anak khususnya. Bagi teman-teman yang tertarik bisa mengunjungi portal berita kami di www.angkringanpintar.weebly.com. Baca Buka Mata Dunia!

Phisca Aditya Rosyady
Kementerian Publikasi Kabinet Bushido PPSDMS Reg III Putra





Menjaga Idealisme di Tengah Frekuensi Publik Ala Associate Producer Film “99 Cahaya Di Langit Eropa”


Sleman, 18 Desember 2013 - Dunia saat ini memaksa kita untuk tak bisa lepas dari media. Bagaimana tidak, kita bisa mengakses berbagai informasi melalui media, entah media cetak maupun media elektronik. Selain dari kemudahan dan kecepatan akses berbagai media sekarang menawarkan hal-hal yang menarik yang memanjakan bagi para penikmat media. Kalau sudah seperti ini, damMas dari bermedia tak bisa dihindarkan lagi. Tak terkecuali damMas buruk yang harus kita waspadai.




Inilah yang kemudian menjadi bahan pembicaraan dalam Diskusi Pasca Kampus Asrama PPSDMS Nurul Fikri Regional Yogyakarta Selasa (10 Desember 2013) pekan lalu. Diskusi Pasca Kampus ini meruMasan program rutin di asrama PPSDMS Nurul Fikri. Menghadirkan Associate Producer Film 99 Cahaya di Langit Eropa yang juga CEO di AdiTV, Dr. Rangga Al Mahendra, S.T, M.M. Bertempat di Asrama Putra PPSDMS Nurul Fikri Yogyakarta, acara ini di mulai sekitar pukul 08.15 WIB dihadiri oleh seluruh peserta PPSDMS Nurul Fikri Regional Yogyakarta Putra dan Putri.

Diskusi kali ini dibawakan oleh seorang moderator yang merupakan mahasiswa dari Mas Rangga di Fakultas Ekonomika Dan Bisnis, Abdul Hafizh Asri. Berawal dari cerita Mas Rangga pasca lulus dari ITB sebagai sarjana Teknik Mesin, beliau sempat bekerja di perusahaan besar di Indonesia yang pada akhirnya memutuskan untuk resign karena idealismenya untuk bisa hidup lebih bermanfaat. Akhirnya beliau memutuskan untuk melanjutkan studi nya di Magister Manajemen UGM sekaligus memulai mengabdikan diri menjadi dosen disana. Saat itu semangat untuk melanjutkan studi S-3 nya begitu menggebu, kemudian beliau melalui sebuah beasiswa melanjutkan studinya di WU Vienna.

Sebagai praktisi di dunia media publik, Mas Rangga banyak berbincang tentang bagaimana ia berjuang mempertahankan idealismenya melalui AdiTV, sebuah televisi lokal yang mencover wilayah Yogya dan sekitarnya. Ia menuturkan bahwa menjaga idealisme dalam bermain di media itu tidaklah mudah, contoh saja dalam memilih iklan yang masuk harus ada seleksi yang perlu ketegasan. Banyak sekali tawaran iklan yang tak tanggung-tanggung harganya, namun karena idealisme yang kuat tawaran itu harus terlewatkan begitu saja. Namun dari situlah Mas Rangga memaknai perjuangan mempertahankan idealisme meskipun tawaran iklan yang menggiurkan, tetaplah harus kuat untuk menolaknya. Ia beranggapan bahwa dengan keteguhan seperti itulah, orang lain justru akan menghormati dan menghargai keteguhan kita. Jadi jangan lah takut mempertahankan idealisme kita meskipun kita sebagai kaum minoritas. Ia juga  menceritakan kisah di Film 99 Cahaya Di Langit Eropa yang salah satunya menceritakan tokohnya yang memiliki keteguhan hati dalam mempertahankan idealisme meskipun sebagai seorang muslim minoritas.

Mas Rangga juga menuturkan betapa urgensinya media yang beridealisme untuk mengimbangi media-media mayoritas saat ini yang merusak moral generasi muda. Apalagi bicara tentang Televisi,ternyata masyarakat Indonesia menduduki peringkat 4 penduduk terbesar dunia tentang  frekuensi tertinggi warganya menonton TV. Ia menambahkan juga bahwa Fenomena TV tak pernah dipisahkan dari 3 G : Girls, Gun, Ghosh. Tayangan televise kita menghadirkan tayangan yang cenderung merusak karakter dan moral generasi muda sekarang. Berkaca dari rating yang sering dilakukan, tayangan yang memuat 3 G itulah yang justru mempunyai peminat tinggi. Inilah fenomena yang cukup memprihatinkan yang harus ditepis dengan aksi nyata, dan melalui AdiTV lah Mas Rangga memperjuangkan itu. Demikianlah inspirasi dari Mas Rangga dalam memperjuangkan Idealisme dalam bermedia ditengah derunya gempuran pihak yang ingin merusak generasi muda.  Semoga bisa menambah semangat bagi generasi muda khususnya untuk teguh beridealisme, dalam berbagai bidang apapun.

Phisca Aditya Rosyady | @phisca_ditya
Kementerian Publikasi Kabinet Bushido PPSDMS III Yogyakarta Putra