Sugeng Rawuh...

Official Site PPSDMS Nurul Fikri Angkatan 6 Regional III Yogyakarta

Laskar Nakula dalam NLC 2012...

Dalam rangkaian kegiatan National Leadership Camp (NLC) 2012 di Gedung P4TK Bahasa dan Gedung Wisma Makara Universitas Indonesia 12-16 Juli 2012

Bersama Angkatan 5 dalam NLC 2012...

Dalam rangkaian kegiatan National Leadership Camp (NLC) 2012 di Gedung P4TK Bahasa dan Gedung Wisma Makara Universitas Indonesia 12-16 Juli 2012

Tampilkan postingan dengan label Headline News. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Headline News. Tampilkan semua postingan

Jumat, 28 Februari 2014

Pulihkan Indonesia : Leadership Talks PPSDMS Nurul Fikri Yogyakarta


Yogyakarta, 1 Maret 2014 – Mengawali bulan Maret ini, Program Pembinaan Sumber Daya Manusia Strategis (PPSDMS) Nurul Fikri Regional Yogyakarta menyelenggarakan Leadership Talks bertajuk Pulihkan Indonesia. Acara dua tahunan ini bertempat di Auditorium Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada. Acara ini hadir sebagai bentuk keprihatinan atas krisis kepemimpinan yang ada di Indonesia saat ini. Leadership Talks juga dimaksudkan untuk memperkenalkan PPSDMS Nurul Fikri ke civitas akademika di Universitas Gadjah Mada yang dalam waktu dekat ini juga menyelenggarakan open recruitment untuk angkatan 7.


Leadership Talks tahun ini menghadirkan tiga pembicara yang bergelut di tiga sektor yakni sektor publik, privat, dan sektor ketiga. Publik sektor diwakili oleh seorang walikota berprestasi yakni Bapak Herry  Zudianto, S.E. Akt., M.M. Sementara untuk privat sektor diisi dari Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia (JPMI), Bapak Agung Muhammad. Bu Tri Mumpuni, srikandi Indonesia yang bergelut dalam Bidang Mikrohidro di kawasan-kawasan terpencil hadir sebagai perwakilan dari sektor ketiga. Kombinasi ketiga pembicara ini diharapkan mampu memberikan ide-ide pencerahan pada kepemimpinan di negeri ini tentunya sesuai bidangnya masing-masing. Pasca kegiatan tersebut, digelar ekspo komunitas dan gerakan yang bergerak di 3 sektor tersebut. Mulai dari HMI, KAMMI, Jamaah Shalahuddin UGM, Gadjah Mada Mengajar, 9cm, Dream Delion, Youth Finance Indonesia, MITI Indonesi, Gerakan Indonesia Berdaulat dan FLAC Indonesia. [Phisca]



Selasa, 21 Januari 2014

PPSDMS Nurul Fikri Yogyakarta, Kaji Al Qur`an bersama Prof. Yunahar Ilyas


Sleman, 20 Januari 2014 – Ada hal yang berbeda dengan Kajian Islam Pekanan (KIP) yang diselenggarakan pada bulan Januari PPSDMS Nurul Fikri Regional Putra Yogyakarta. KIP kali ini adalah special silaturahmi tokoh, yang dalam kesempatan ini menghadirkan Prof. Yunahar Ilyas, Ketua PP Muhammadiyah yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia. Bertempat di Asrama Putra PPSDMS Nurul Fikri, kajian islam pekanan ini dihadiri oleh peserta putra PPSDMS Nurul Fikri angkatan 6.




Dimoderatori oleh Phisca Aditya Rosyady, Mahasiswa Elektronika dan Instrumentasi yang juga seorang aktivis muda Muhammadiyah, acara dimulai sekitar pukul 20.00 WIB. Sebelum kajian dimulai, peserta PPSDMS memperkenalkan diri satu persatu mulai dari nama, jurusan, asal daerah. Ustadz Yun, begitulah panggilan akrabnya, menyampaikan nasihat kepada para peserta terkait kewajiban kita terhadap Al Quran. Beliau menyampaikan ada 6 kewajiban kita terhadap Al Quran. Keenam kewajiban tersebut diantarannya adalah mengimani, membaca, memahami, mengamalkan, mengajarkan, dan membela Al Quran. Beliau juga menambahkan bahwa Sayyid Quthub pernah mengatakan bahwa generasi sahabat adalah generasi terbaik. Hal yang membedakan antara generasi sahabat dan generasi saat ini adalah peran dan aksinya. Kalau generasi sahabat adalah generasi pengamal Al Quran, namun kalau generasi saat ini cenderung seperti pengamat Al Quran saja.

Kajian Islam Pekanan ini diakhiri dengan sesi Tanya jawab, tampak para peserta antusias untuk bertanya. Acara diakhiri pukul 21.30 WIB yang kemudian ditutup dengan foto bersama Ust. Yunahar Ilyas dengan keluarga besar PPSDMS Nurul Fikri Regional 3 Putra Yogyakarta.


Kementerian Publikasi

Rabu, 08 Januari 2014

Bersama PPSDMS Nurul Fikri, Angkringan Pintar Ajak Anak-Anak Ngabean Lor Membaca


Sleman, 8 Januari 2013 – Angkringan Pintar akhirnya kembali mengepakkan sayapnya. Kali ini komunitas yang berdiri sejak awal 2013 ini membuka komunitas baca barunya yakni di TPA Masjid Hidayatul Islam, Ngabean Lor, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman. Untuk program Angkringan Pintar di Komunitas Baca (KB) Ngabean Lor ini diinisiasi oleh santri PPSDMS Nurul Fikri Regional III Putra Yogyakarta yang tergabung dalam salah satu Leadership Project PPSDMS Nurul Fikri. Angkringan Pintar KB Ngabean Lor ini digawangi oleh Puji Utomo, Hamid Dimyati, Zaki Arrobi, Iftor Ilyas, dan Phisca Aditya.



Setelah Desember tahun 2013 lalu, Tim Angkringan Pintar KB Ngabean Lor mempersiapkan segala perlengkapan yang dibutuhkan, Alhamdulillah Rabu (8 Januari 2013) berhasil di launching. Bertempat di Masjid Hidayatul Islam, Ngabean Lor acara opening Komunitas Baca terbaru Angkringan Pintar itu dilaksanakan. Kegiatan Angkringan Pintar ini dilaksanakan setelah sesi TPA sebagaimana yang telah berjalan rutin. Setelah anak-anak membaca Al Quran dan Iqro, mereka dibebaskan untuk memilih dan membaca buku yang disediakan Angkringan Pintar. Tampak anak-anak antusias memilih dan membuka-buka buku yang tersedia. Buku yang disediakan memang khusus bacaan anak-anak, mulai dari cerita nusantara, cerita islami, ensiklopedi ilmu pengetahuan, sampai kumpulan gambar-gambar untuk anak-anak.
Di akhir acara, Phisca selaku koordinator lapangan (Korlap) kegiatan opening ini menjelaskan kepada anak-anak disana tentang program Angkringan Pintar yang akan hadir setiap Rabu di TPA Hidayatul Islam, Ngabean Lor, Sinduharjo. Tentunya dengan varian kegiatan yang menarik mulai dari ular tangga pintar, monopoli wayang dan masih banyak lagi. Semoga program sinergis bersama PPSDMS Nurul Fikri seperti ini bisa sebagai wujud dedikasi dan kepedulian terhadap masyarakat khususnya anak-anak untuk dalam hal pendidikan. (PAR)

sumber : http://angkringanpintar.weebly.com/1/post/2014/01/bersama-ppsdms-nurul-fikri-angkringan-pintar-ajak-anak-anak-ngabean-lor-membaca.html


Minggu, 05 Januari 2014

Kajian Islam Kontemporer “Belajar Memahami Hadist”, Awali Agenda PPSDMS Nurul Fikri di 2014



Sleman, 4 Januari 2013 – Bertempat di asrama Putra PPSDMS Nurul Fikri Regional III Yogyakarta, Kajian Islam Kontemporer kembali hadir mengawali agenda asrama di tahun 2014 ini. Kajian Islam Kontemporer merupakan program bulanan yang diselenggarakan oleh Program Pembinaan Sumber Daya Manusia Strategis (PPSDMS) Nurul Fikri. Kajian ini diikuti oleh sekitar 50an santri PPSDMS yang terdiri dari regional putra dan putri. Dalam kesempatan kali ini KIK diisi langsung oleh Direktur PPSDMS Nurul Fikri, Ust. Musholli.

Mengawali Kajian, Anggit Adi Wijaya sebagai moderator kala itu mengatakan bahwa KIK adalah sarana untuk mewujudkan ilmu yang amaliah dan amalan yang ilmiah. KIK dimulai sekitar pukul 08.30 setelah diawali oleh beberapa prosesi pembukaan seperti biasannya. Dalam kesempatan kali ini, Ust. Musholli menyampaikan 3 tipe manusia yakni : manusia yang memahami tanpa mengalami (belajar dari kisah Quran), manusia yang bisa memahami setelah mengalami, dan yang terakhir adalah manusia yang tidak  bisa memahami setelah mengalami. Dari sanalah kita bisa mengevaluasi diri kita termasuk dalam kategori yang mana.

Bahasan utama yang dikaji dalam KIK kali ini adalah membedah buku “Bagaimana Memahami Hadis Nabi Saw, Dr. Yusuf Qardhawi”         

Syumuliyatul Manhaj : Manhaj atau pedoman yang komprehensif
                Ini dikategorikan dan dianalogikan dalam pemahaman terhadap pedoman Islam sebagai agama dan pedoman yang seutuhnya dalam arti panjang, lebar dan dalam di suatu kubus. Hal ini menganalogikan apa yang menjadi pemahaman kita dalam ber-Islam diseluruh bagian kehidupan kita, mulai dari kita kecil hingga dewasa, dimanapun dan kapanpun kita berinteraksi dengan Tuhan dan manusia (Hablumminallah dan Hablumminannas).
Fenomena yang terjadi sekarang seharusnya saat ini pedoman inilah yang dijadikan pegangan utama dalam apapun yang kita lakukan, begitupula dalam aspek kehidupan kita dalam sector pribadi, sector private, dan sektor ketiga.
“Orang besar itu akan memperhatikan masalah – masalah besar yang ada didepannya, sedangkan orang-orang kecil hanya akan kisruh dengan permasalahan-permasalahan kecil dibawahnya.”
Kewajiban kita adalah memunculkan sifat-sifat Allah dimuka bumi. Wajah yang Rahman dan Rahiim, Wajah yang Alimin atau berilmu, wajah – wajah yang menyimpan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari inilah yang perlu ditonjolkan dalam apa yang kita lakukan juga sehari-hari. Maka marilah kita menjadi perwakilan wajah Allah SWT dalam memberikan kebaikan-kebaikan bagi sekitar.

 Washotan Manhaj : Manhaj yang seimbang
Ciri lain dari manhaj ini adalah keseimbangan, yakni keseimbangan antara ruh dan jasad, antara akal dan kalbu, antara dunia dan akhirat, antara perumpaan dan kemyataan, teori dan praktik.
Segala sesuatu yang diberikan contoh oleh Rasulullah SAW mengarahkan pada sisi kemoderatan, atau moderasi dalam menghadapi sesuatu. (Al-Baqarah 143)

Thaisiriyyatul Manhaj : Manhaj yang memudahkan
Bahwasanya Islam adalah pedoman hidup yang memudahkan setiap pemeluknya. Justru dalam melakukannya, ibadah adalah anugrah dari Allah SWT untuk memberikan kedekatan dengan-Nya. Itu semua karena Allah sayang dengan hamba-hambanya untuk senantiasa bersatu dan saling memudahkan. Bahkan hingga mengatur etika yang paling mudah didalam bersosialisasi dengan sesama. 
Itulah bahasan yang dikaji dalam Kajian Islam Kontemporer Bulan ini di PPSDMS Nurul Fikri Regional III Yogyakarta. Harapannya akan menambah pemahaman keislaman kita sekaligus mengupdate informasi kekinian tentang informasi yang berkembang. Terlebih bagi peserta PPSDMS Nurul Fikri hal ini sangat penting untuk membekali mereka untuk menjadi pemimpin masa depan di kemudian hari.

[Adit, Phisca]





Senin, 25 November 2013

Latgab Timur 3 PPSDMS NF : Cita Rasa Desa, Inspirasi Membangun Bangsa


Bantul, 22-24 November 2013 – Dusun Serut menjadi saksi pelaksanaan Latihan Gabungan (Latgab) Kawasan Timur yang ketiga Program Pembinaan Sumber Daya  Manusia Strategis (PPSDMS) Nurul Fikri kawasan timur. Terlibat dalam acara tersebut para peserta PPSDMS Nurul Fikri dari tiga regional yakni dari Regional III Yogyakarta Putra, Regional III Yogyakarta Putri, dan Regional IV Surabaya. Kegiatan ini berlangsung sejak Jumat, 22 November 2013 dan berakhir Minggu, 24 November 2013. Dusun Serut merupakan sebuah dusun di Bantul bagian tengah yang tak hanya memiliki banyak potensi namun juga pengelolaannya relatif sangat baik. Berbeda dengan dua latgab sebelumnya, latgab kali ini memang sengaja disetting agar lebih berkesan dan mengena. Peserta diharapkan bisa ikut menyaksikan dan merasakan langsung kehidupan di masyarakat. Sehingga harapannya akan melatih kepekaan diri sebelum menjadi seorang pemimpin dimasa yang akan datang. Dari sinilah Latgab Timur #3 ini mengangkat sebuah tema yang menarik yakni “ Cita Rasa Desa, Inspirasi Membangun Bangsa”.


Rangkaian acara dimulai dengan acara keakraban bersama warga masyarakat Dusun Serut Jumat malam. Dengan nuansa jawa, acara dibawakan oleh Phisca Aditya R serta dihadiri oleh beberapa tokoh masyarakat setempat. Pada kesempatan kali ini Rajif Dri Angga  selaku ketua panitia Latgab  dan perwakilan dari pengurus pusat PPSDMS, Bang Adi Wahyu Adji menyampaikan sambutannya. Dilanjutkan dengan sambutan dari pihak tuan rumah beserta pengenalan tentang potensi Dusun Serut oleh Pak Eko. Acara malam itu diakhiri dengan sesi sharing dan ramah tamah peserta PPSDMS bersama warga setempat.



Hari kedua diisi dengan acara YKS#1 “Yuk Kita Sharing” bersama Ibu Listiani dengan dimoderatori Farahiyah Syarafina. Bu Listiani adalah seorang bidan yg mampu membuat Tower Air dan Sumur bor untuk desanya. Meskipun seorang perempuan, beliau mampu menggerakkan masyarakat disana termasuk kaum laki-laki untuk terlibat langsung dalam pembuatan sumur bur di kawasan Gunung Kidul tersebut.  Siang harinya diisi dengan presentasi dari setial Leadership Project dari masing-masing kelompok. Ada sekitar belasan LP yang siap untuk berkontribusi bagi masyakarakat sekitar. Ada sebuah pernyataan menarik yang disampaikan salah satu peserta saat presentasi. “ setelah diawal program dulu kita menikah dengan PPSDMS, nah untuk kali ini LP sebagai seorang anak yang kita lahirkan, kita jaga, kita rawat dan tentunya kita besarkan “ ungkapnya. Sore harinya dilanjutkan dengan kunjungan ke beberapa Pusat Kerajinan maupun Potensi Dusun, mulai dari pengolahan tempe, tahu, ternak, hingga kerajinan Kubah Masjid. Malam harinya dilanjutkan dengan YKS#2 bersama Bapak Toba, Kepala Dusun Serut. Dengan dimoderatori oleh Abrory Agus C.P, Pak Toba menyampaikan perjalanan Dusun Serut menjadi sebuah Dusun yang cukup berhasil mengelola berbagai potensinya seperti saat ini.

Sesi YKS#1 Bersama Ibu Listiani
Bersama Manajer Pembinaan Mahasiswa, Bang Adji


Seperti Latgab sebelumnya, Kajian Islam Kontemporer bertajuk “Dari Hati Ke Hati” hadir di Minggu (24 November 2013). Pagi hari setelah Satu Jam Lebih Dekat bersama Bang Adji, KIK hadir bersama Ust. Musholli dengan moderator Sudarsono. Dengan semangatnya, Ust Musholli menyampaikan materi KIK kepada para peserta. Salah satu hal yang bisa kita ambil adalah kita sebagai seorang muslim harus peduli dengan sesama muslim lainnya khususnya yang sedang didera kesulitan dan digoyahkan kedaulatannya seperti Palestina, Suriah, dan masih banyak lagi. Dalam konteks ini kita harus bijak dan tak usah terlalu berpikir ashobiyah lagi. Sudah seharusnya umat Islam bersatu dan saling membantu tanpa berpikir golongan dan lain sebagainya. Acara Latgab diakhiri dengan permainan yang diselenggarakan di Pantai Parangtritis. Tampak antusias para peserta mengikuti acara terakhir ini, semua berpadu dalam kebersamaan dan ukhuwah yang indah. Semoga ini akan semakin menguatkan langkah sinergis dalam meramu kontribusi kedepan demi Indonesia yang lebih baik dan bermartabat.  

Kementerian Publikasi Kabinet Bushido PPSDMS III Yogyakarta Putra

Kamis, 10 Oktober 2013

Nakula BerQurban 1434 H

[Nakula BerQurban 1434 H]
Insya Allah Idul Adha kali ini PPSDMS Nurul Fikri Regional III Putra Yogyakarta akan berqurban di lokasi sekitar asrama (Ngabean, Sleman) dengan 3 Kambing.
#NakulaBerQurban | www.laskarnakula.blogspot.com
 

Jumat, 05 April 2013

Lebih Dekat Dengan Warga, PPSDMS Regional III Putra Gelar Senam Sehat dan Cek Kesehatan Gratis


Sleman, 24 Maret 2013 - Program Pembinaan Sumber Daya Manusia Strategis (PPSDMS) Nurul Fikri Regional III Putra Yogyakarta kembali mengawali program Community Development untuk angkatan 6 ini. Community Development atau yang akrab disebut Comdev merupakan program regional untuk masing-masing angkatan untuk meningkatkan sisi keshalehan sosial di masyarakat sekitar. PPSDMS Regional III Putra memantik program comdevnya dengan menggelar Senam Sehat dan Cek Kesehatan Gratis bersama Warga Ngabean yang notabene berada di lingkungan asrama PPSDMS Regional III Putra Yogyakarta.





 Berpusat di Lapangan Volley Dusun Ngabean Lor, Ngaglik, Sleman, Rangkaian kegiatan Senam Sehat dan Cek Kesehatan Gratis Bersama warga setempat. Rangkaian kegiatan ini dilakukan mulai pukul 06.30 sampai selesai pukul 08.30. Tampak antusiasme warga yang cukup tinggi dalam berpartisipasi di kegiatan ini. Berbagai kalangan warga mulai dari anak-anak, remaja, pemuda, sampai bapak-bapak, ibu-ibu semua berkumpul bercampur dalam meriahnya acara ini.  Senam Sehat di pandu oleh instruktur senam yang sengaja dihadirkan PPSDMS sehingga senampun berjalan meriah. Sekitar 1,5 jam kemudian senam sehat selesai dan dilanjutkan cek kesehatan gratis oleh Muhammad Fikru Rizal (Fk 2010) dan Albistamy Mosadi Putra (FK 2011) yang notabene mereka adalah mahasiswa Pendidikan Dokter. Cek kesehatan ini juga tampak ramai sehingga harus antri satu per satu untuk dilayani hingga selesai pukul 08.30.


Koordinator Comdev PPSDMS Regional III Putra, Ahmad Pahlevy (FGE 2011) mengatakan bahwa acara Senam Sehat dan Cek Kesehatan Gratis ini dilakukan sebagai wujud kepedulian PPSDMS untuk masyarakat sekitarnya sekaligus untuk membuka program Comdev yang akan membersamai warga selama beberapa waktu kedepan. Ahmad Pahlevy atau yang akrab dipanggil Rady menambahkan bahwa sesuai permintaan warga kegiatan senam sehat akan terus dijalankan setiap minggu sekali yakni pada hari minggu. Sedangkan untuk cek kesehatan tim Comdev akan melayani sebulan sekali. Selain itu, beberapa program Comdev seperti Pembinaan Taman Pendidikan Al Quran (TPA) di Masjid Hidayatul Islam Ngabean juga sudah dimulai pekan ini, Rabu 3 April 2013 yang kedepan akan dilaksanakan rutin seminggu dua kali yakni hari Rabu dan Minggu. [Phisca AR]

Selasa, 22 Januari 2013

KIK Perdana di 2013, Bang Ikhsan Bahas Spiritual Leadership

KIK kali ini dipandu oleh Akhina Rady, mahasiswa Fakultas Geografi, 2011. Seperti pada umumnya, untuk menambah hikmatnya acara dilakukan pembacaan ayat suci Al-Quran, yaitu Surat Al-Mu’minun. Pada pertemuan kali ini, disampaikan pula, bahwa pada materi KIK sebelumnya dibicarakan mengenai isi Surat Luqman, yang memiliki kandungan luar biasa terutama mengenai pelajaran hikmah dan syukur. Bang Ikhsan menuturkan, bahwa ada pelajaran berharga, atas kejadian semalam, yaitu ada ijtihad, bahwa KIK dilakukan pagi hari, dan tidak dilakukan pada malam hari. Dalam berijtihad, disebutkan bahwa tidak ada lagi kesepakatan, setelah kesepakatan diambil. Menurut beliau, jika ada perubahan-perubahan maka harus ada kesepakatan. Hal ini merupakan ciri dari Indahnya Islam. Dalam materi KIK sebelumnya, telah dibahas mengenai pendidikan Islam, dan syukur. Allah menerangkan dalam Al-Quran, bahwa barang siapa yang bersyukur pada Allah, maka Allah akan menambah nikmatnya. Bang Ikhsan sempat membahas mengenai banjir yang sedang terjadi di Jakarta. Hal ini mungkin disebabkan karena kesalahan dari manajemen pengaturan Ibu Kota Jakarta. 


Sebelum memulai KIK, dibahas terlebih dahulu mengenai Surat Al-Anfal ayat 64-66. Dalam surat ini dibahas mengenai kandungan surat ini, yang turun pada saat Perang Badar. Yaumul Furqan, adalah hari di mana kaum kafir bertemu dengan kaum muslimin. Surat ini turun di Madinah, setelah Surat Al-Baqarah. Saat perang ini terjadi, Rasulullah sempat tidak tenang, dan berdoa, bahwa jika dalam perang ini kaum Muslimin kalah, maka tidak akan ada lagi yang menyembahnya. Dan oleh sebab itu, maka Allah menenangkan Rasulullah dengan ayat ini. Kaitan dalam kehidupan ini adalah menjadi seorang pemimpin, maka ada satu rahasia besar untuk menjadi pemimpin yang adil, kuat, dan bijaksana, yaitu Menjadikan Allah hanya sebagai PENOLONG, dan tidak ada yang lain. Dalam Islam, siapapun yang berperang, maka akan mendapatkan kemenangan, yaitu Fathan Mubina, dan Fathan Qoriba, yaitu kemenangan yang dekat (syahid), dan kemenangan yang nyata. Berpegang kepada Allah akan memiliki kekuatan yang luar biasa, serta tidak pernah sedih. Barang siapa yang mengejar dunia, hanya akan mendapatkan kegelisahan, kelelahan, dan tidak ada kebahagiaan, dan yang paling menyedihkan adalah rasa tidak cukup. Allah telah menetapkan pahala bagi orang-orang yang bersabar. Menjadikan Allah dan Rasulnya sebagai wali, hal ini dikarenakan perwalian Allah akan berlanjut hingga Yaumul Akhir. Kemudian beliau melanjutkan pada ayat selanjutnya, yaitu Allah memerintahkan Rasulullah untuk mengobarkan semangat untuk berqittal (perang atau jihad dalam medan perang). Bang Ichsan menjelaskan bahwa Mu’jizat itu muncul dalam keadaan tertentu, terdesak, dan tidak muuncul setiap saat. Saat ini, qittal yang ada adalah perang peradaban. Beliau mencontohkan bahwa B.J. Habibie merupakan sosok luar biasa, karena mampu menghasilkan industri-industri yang luar biasa. Ada kekuatan jika masuk dalam jamaah (kekuatan yang besar). Bang Ikhsan menjelaskan bahwa saat ini Indonesia sedang melakukan pembangunan, dan saat ini berada di level menengah. Inti pembangunan adalah pembangunan sumber daya manusia. Namun, sayangnya yang terjadi di Indonesia adalah kekufuran yang terlalu banyak, sehingga Allah menjadikan pelajaran bagi kita semua. Kewajiban kita saat ini, adalah berjihad dalam peradaban, dan Bang Ikhsan menjelaskan bahwa membangun peradaban maka diri ini harus beradab, dan menghasilkan peradaban. Kata kunci dalam surat ini, yaitu Qaumun La Yafqahun. Yafqahun di sini, memiliki makna sedang dan akan, ada fi’il mudharik. Indonesia dulu pernah dijajah Belanda selama 350 tahun, karena Indonesia belum pernah paham, dan tertutup dari dunia luar. Bang Ikhsan berpesan bahwa kita harus menjadi mahasiswa yang memiliki idealisme. Ketika di zaman para sahabat, setiap orang yang memiliki pemikiran positif, maka akan menghasilkan hal-hal positif. Aktivitas seorang mukmin tidak dibatasi oleh harta. POSISI KITA SAAT INI ADALAH SEBAGAI ORANG YANG MENGEJAR KEMENANGAN, DAN MARILAH KITA MENJADI PRAJURIT-PRAJURIT ALLAH, DAN MENJADIKAN DIRI KITA SEBAGAI THARIQ BIN ZIYAD. Kita harus memiliki keinginan untuk menyebarkan Islam, dan menjadikan diri ini selalu berjuang untuk menyebarkan panji-panji Allah ke seluruh akar rumput, dan ke seluruh lapisan masyarakat. Karakter pendidikan Islam adalah bersabar, sabar dalam menghadapi musibah, sabar dalam menghadapi cobaan, dan sabar dalam menghindari larangan… Astaghfirullahiladzim… L
Session 2: *Spiritual Leadership*
Our daily problem was more complex than just a problem who will be discussed in this session. In this second session, Hanan ask about how to understand Islam well. In temporary condition, Fiqih can be used in Dakwah and some people said that Fiqih was the Political Product, and it was just priority from human. How to solve this problem? Bang Ikhsan said, that in Al-Maidah verse 48. The main purpose from this verse is for person who always fun, he was not do Dakwah. Dakwah is love, and it requires everything.
Dalam kisah Umar bin Abdul Aziz, hidup dalam kemiskinan sebagai pilihannya, dan menjadikan agar dirinya berbeda dengan pemimpin dan rakyat. Bang Ikhsan menjelaskan bahwa dalam perjalanannya akan ada tarik-menarik antar orang dalam berdakwah. Fiqih memang produk manusia. And it is right. In Rasulullah era, practice of Fiqih had been done. Pada masa thabiin, ada kodifikasi hukum Fiqih, dan pada masa Syafi’I barulah ada buku Ar-Risalah Fiqih. Dalam buku ini dibahas mengenai Kepokokan dari Fiqih itu sendiri. Imam Syafi’I adalah seorang usia, yang usia 20 tahun telah belajar Islam, dan 10 tahun telah menjadi seorang hafizh Al-Quran. Fiqih dapat berubah karena sesuatu hal.
Mengapa Allah meminta manusia untuk Tawadduk, dan tunduk kepada Allah? Allah melalui Rasulullah mengajarkan pada manusia, untuk selalu berlindung kepada Allah dari sikap sombong. Ilmu tidak akan banyak memiliki manfaat, jika dalam diri ini memiliki sifat Takabbur, sehingga menyebabkan diri ini lebih melihat segalanya, dan melupakan Allah sebagai Dzat yang Maha Besar… Allahu Akbar…L. Pemimpin terkadang tidak memiliki jabatan struktural, namun keberadaannya dianggap sebagai pemimpin. Ada karakter pemimpin, yang jika orang disuruh apapun mau, yaitu karena kepemimpinan karena Spiritualitasnya, yaitu Rasulullah SAW. Masalah kepemimpinan adalah masalah Keteladanan. Menjadi pemimpin, maka haru memiliki ilmu, manajemen, teamwork, dan skill, serta leader. Nabi Isa berkata bahwa bergaulah kamu bersama orang yang dengat melihatnya kamu ingat pada Allah, dengan kata-katanya amal kamu bertambah dan dengan amalnya kamu termotivasi untuk akhirat. Dalam Al Quran, dijelaskan bahwa pribadi Rasulullah adalah orang dengan spiritualitas tinggi, dan dapat menjadi contoh bagi diri kita semua (uswatun khasanah). Seorang pemimpin harus memadukan antara spiritualitas, dan kekuatan-kekuatan yang ada. Allah mengecam orang-orang yang hanya berkata dan tanpa melakukannya.
Pokok-pokok keteladanan, yaitu:
1.    Keshalihan, pangkal keshalihan adalah keimanan. Keimanan, adalah menempatkan Allah sebagai Rabb. Allah akan memberikan kemenangan bagi hambaNya yang mukmin, melalui cara Allah. Buah dari keimanan, akan membuat seseorang menjadi kuat. Lalu, selanjutnya, keimanan yang kuat menjadikan ibadah yang kuat. Dan yang selanjutnya adalah keihklasan. Keikhlasan adalah syarat adanya pertolongan dari Allah. Haththrah adalah bisikan yang kadang muncul saat kita sedang berbicara, dan haththrah ini harus ditinggalkan atau dengan membaca Istighfar. Tidak boleh menyingkirkan sesuatu dengan mudharat yang lebih besar. Dalam mengambil setiap keputusan, harus dilihat baik, dan buruknya.
Oleh : Abrory Agus Cahya Pramana

Minggu, 13 Januari 2013

Teori Politik Islam dan Perjalanan Kekhalifahan

“…Dan jika setiap manusia berjalan dalam keseragamannya, masih ada yang ingin mendahului dan menjadi yang paling awal. Padahal setiap kelemahan akan terlihat ketika barisan terpecah, dan egoisme masing-masing tak dapat ditahan…”


Seperti pada malam-malam biasanya, malam ini akan dilaksanakan kajian mengenai Diskusi Epistemologi Islam. Dalam kajian kali ini, materi akan disampaikan oleh Abang Miftahul Huda. Pembawa acara pada mala mini langsung dipimpin oleh Muhammad Lutfi Firdaus, dan dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Quran, yakni Surat Al-Fathir, ayat 1-7. Dalam kesempatan kali ini, Mas Miftah menyampaikan permohonan maaf karena belum bisa menyampaikan dengan menggunakan slide. Dalam hal ini, beliau menyampaikan bahwa beliau sedikit malas dalam menyampaikan dengan slide, dan beliau sedikit membawa canda bahwa ada anugerah saat beliau menulis dengan slide. Dalam kesempatan kali ini, akan pertama kali dibahas mengenai teori-teori politik Islam.
Dalam pembahasan sebelumnya dibahas mengenai wajibnya ada keimamahan, dan kita adalah orang yang pertama kali harus mengawali adanya keimamahan. Dalil wajibnya keimamahan, selain memang kewajiban, adalah untuk mencegah kemudharatan, dan menunaikan kewajiban-kewajiban ummat Islam. Secara tidak langsung, dapat dikatakan, bahwa masyarakat suatu negara akan diatur oleh Al-Quran, dan As-Shunnah. Selain itu, dalil keempat, yaitu terwujudnya keadilan yang sempurna. Keadilan ini adalah dengan menentukan hukum berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah. Pada akhir dari pertemuan ini, adalah praktek-praktek keimamahan yang dapat dipelajari dalam sejarah Islam. Para Shahabat Nabi adalah orang-orang yang sangat kuat keinginannya untuk masuk Syurga.
Rasulullah dan para shahabat secara tidak langsung memang tidak merinci bagaimana bentuk keimamahan tersebut. Dalam hal pengertian mengenai kekurangan dan kelebihan kekhalifahan, maka perlu dirujuk bagaimana pertama kali kekhalifahan itu terbentuk pasca Rasulullah. Dalam kesempatan ini, Mas Miftah, akan sedikit melakukan review terhadap kekhalifahan Khullafatur Rasyidin.
-          Pengangkatan Abu Bakar
Hal ini dilakukan saat wafatnya Rasulullah, dan beberapa orang dari kaum Anshar berkumpul di Bani Syaqifah dan membahas mengenai pengganti Rasulullah. Kepemimpinan dilakukan dengan menjamin berlangsungnya kebutuhan agama dapat berjalan dengan baik, dan secara politik. Hikmahnya adalah betapa pentingnya kepemimpinan dalam ummat Islam, sehingga sampai dikatakan ummat ini tidak akan tenang walau sedetikpun tidak ada pemimpin, sehingga jenazah Rasulullah sempat terlantar, padahal Rasulullah pernah menyampaikan, bahwa ada beberapa yang harus disegerakan, yaitu datang waktu shalat, datang jenazah, dan datang kecocokan saat ingin menikah dengan janda. Hal ini menunjukkan bahwa keimamahan merupakan hal yang sangat penting, dan dalam kewajiban agama, yaitu mendirikan kepemimpinan ummat Islam merupakan hal fundamental. Hal yang terpenting, atau prinsip dasar, yaitu adanya wujud sempurna kekhalifahan, maka harus dipilih orang, dengan kriteria tertentu. Prinsip penting dalam pengangkatan khalifah menjadi hal fundamental. Dalam pemilihan ini, kekhalifahan ideal, ketika khalifah dipilih oleh ummat atau wakil-wakil atau tokoh-tokoh ummat. Hal ini dikenal sebagai syura (musyawarah). Prinsip kedua, adalah pemimpin ditaati hanya jika perintahnya tidak melanggar Al-Quran dan As-Sunnah. Khalifah hanya ditunjuk untuk mengkoordinasikan. Para ulama selalu menulis tentang mengapa Abu Bakar? Hal ini pernah dijelaskan bahwa yang pertama kali mencetuskan adalah orang-orang syiah, dan Ali adalah orang yang ditunjuk sebagai pengganti, dan dikalangan Syiah, Abu Bakar, Umar, dan Ustman, dianggap sebagai perampas hak Ali. Abu Bakar dipilih karena hampir tokoh-tokoh masuk Islam karena dakwah Abu Bakar. Abu Bakar adalah orang yang paling banyak menemani Rasulullah, dan beliau pernah bersabda, bahwa Abu Bakar adalah kekasih Rasul jika Allah mengijinkan untuk memiliki kekasih manusia. Penunjukan Abu Bakar sebagai imam shalat dijadikan hujjah oleh ulama sebagai suatu cara Rasulullah untuk menggantikan beliau. Isu lainnya adalah Ali tidak mau berbaiat kepada Abu Bakar. Hal ini harus diperhatikan, dan harus berhati-hati. Ali pada akhirnya tetap berbaiat kepada Abu Bakar.  
-          Pengangkatan Umar bin Khattab
Umar diklaim ditunjuk oleh Abu Bakar tanpa mekanisme Syura. Ada kekhwatiran, bahwa persatuan ummat Islam akan pecah di saat yang genting. Para shahabat sudah memiliki naluri bahwa suatu saat ummat akan pecah. Hal ini menjadi perhatian penting, bahwa ummat harus tetap dalam persatuan, dan tidak boleh membesarkan perbedaan-perbedaan kecil. Abu Bakar dengan melihat kepentingan ummat dan persatuan ummat, maka secara langsung menunjuk Umar, setelah bermusyawarah dengan para shahabat yang memiliki kualifikasi untuk bermusyawarah. Hal ini disebut dalam konsep “ahlul hali wal akdi”. Abu Bakar memanggil Abdurrahman bin Auf, dan menanyakan tentang bagaimana mengenai Umar? Beliau menjawab bahwa Umar adalah laki-laki terbaik yang terlihat. Lalu, memanggil Usman dan menanyakan hal yang sama. Dan beliau menjawab, bahwa Demi Allah sisi dalamnya lebih baik daripada sisi luarnya. Lalu memanggil sahabat yang lain, dan setelah melihat bahwa para sahabat sepakat, maka Abu Bakar mendikte Usman bin Affan, tentang surat wasiat tentang pengangkatan Umar bin Khattab. Jadi pada kepemimpinan Abu Bakar ke Umar bin Khattab, tetap ideal, dan kehidupan yang dilalui keduanya adalah keajaiban-keajaiban. Dan intinya prinsip musyawarah tetap dipakai.
-          Pengangkatan Usman bin Affan
Umar menunjuk 6 sahabat besar, yaitu Abdurrahman, Ali, Usman, Thalhah, Saad, dan … yang dikenal sebagai ahlul hali wal ahdi. Kemudian dilakukan penyelidikan, dan dilakukan muswarah selama 3 hari, dan di Masjid Madinah berakhir dengan pengangkatan Usman bin Affan. Lalu, disampaikan bahwa persatuan kaum muslimin masih bertahan. Seorang sahabat yaitu Usman yang dijamin masuk Syurga, ada fitnah di dalam pemerintahan beliau. Usman masih mengikuti manhaj dua khalifah, dan kesejahteraan terus tersebar di mana-mana, dan akhir pemerintahan ada fitnah, setelah timbulnya fanatisme terhadap kekabilahan. Usman bin Affan terbunuh secara lalim, sebelum menunjuk pengganti beliau. Hikmah yang dapat diambil bahwa Allah ingin menunjukkan adanya cara lain untuk memilih khalifah. Masalah ini nantinya yang akan mempengaruhi pada permasalahan kepemimpinan Ali, dan Muawiyah. Kepemimpina ideal adalah pembaitan yang ikhlas.
-          Pengangkatan Ali bin Abi Thalib
Terpilihnya Ali ketika kaum Muslimin sudah sangat besar, dan tersebar bukan hanya di Jazirah Arab. Saat era di kebijakan Usman, Usman sering mengangkat kerabat keluarga dalam bagian pemerintahan yang lain. Hal ini menyebabkan ketika Ali diangkat, maka ini menjadi alasan penolakan Muawiyah, karena masalah kaum muslimin yang sudah luas, dan hanya kaum madinah yang berbaiat kepada Ali. Pembaiatan Ali hanya dilakukan oleh Irak, Hijaz, kaum pemberontak dan Muawiyah menolak. Kewajiban bagi Ali untuk menyatukan negara. Pada akhirnya ada peperangan antara Ali, dan Muawiyah, dan para Shahabat. Sehingga, ada penganggapan, peristiwa politik “perebutan kekuasaan” sebagai pemicu dalam perpecahan ummat, dan menyebabkan mereka bersikap apolitis. Perpecahan ummat bukan karena keinginan untuk menjadi pemimpin, namun perpecahan ummat setelah Khulafatur Rasyidin, tidak lagi dalam keadaan ideal. Perpecahan yang terjadi bukan karena politik, namun karena kondisi ummat muslim yang tidak lagi ideal untuk menyatukan ummat. Kelompok Ahli Sunnah Wal Jamaah, menyatakan bahwa kepemimpinan Ali merupakan kepemimpinan yang sah, karena telah dibaiat, selain itu Ali merupakan shahabat terbaik yang ada pada kala itu. Ali pada akhirnya terbunuh, dan terjadi saat beliau shalat oleh orang Khawarij. Hal ini dapat ditarik satu garis, kekhalifahan berlangsung secara musyawarah, dibaiat, dan tidak ada nasab keluarga yang menjadi pewaris kekhalifahan.
Inilah periode Khulafatur Rasyidin, yang merupakan kekhalifahan yang sah, dan sesuai dengan Syariat Islam.
-          Pengangkatan Muawiyah
Muawiyah dibaiat oleh penduduk Syam, dan baru dibaiat oleh ummat setelah tahun persatuan. Hasan menyerahkan kekhalifahan pada Muawiyah, namun pada akhirnya Hasan meninggal karena diracun oleh istrinya. Hakikat pembaiatan Muawiyah karena adanya keterpaksaan. Pemberian kekuasaan Hasan adalah untuk mempersatukan ummat. Pada detik ini terjadi perpecahan antara idealisme dan realita. Dan pada akhirnya ada penyimpangan menuju arah Monarki atau kerajaan. Sekali lagi Muawiyah adalah sahabat Nabi.
-          Pewarisan Khalifah pada Yazid
Pemahaman ini adalah pewarisan ini disebabkan realitas masyarakat muslim tidak seideal Madinah. Ada kekhawatiran dalam diri Muawiyah, ummat akan berperang lagi. Ahlul Hali wal Akdi, seluruhnya adalah kerabat Muawiyah, dan mau tidak mau, khalifah harus berasal dari Bani Muawiyah. Ide ini tidak berasal dari Muawiyah. Khalifah Al Mughirah, datang pada Khalifah Muawiyah, dan meminta Yazid untuk menjadi khalifah. Muawiyah masih melakukan musywarah untuk melakukan kebijakannya dengan Ziad.    

Penulis : Abrory Agus Cahya Pramana