Senin, 06 Agustus 2012

Pendidikan Berkarakter Untuk mewujudkan kedaulatan pangan yang berbasis teknologi pertanian untuk menjunjung tinggi nilai kearifan lokal

Sangat sedih sekali kalau seorang mahasiswa ditanyakan ….
A: Mas dari fakultas mana mas?
B : Dari Fakultas Teknologi Pertanian
A : Ohhh Pertanian …
B : Bukan, tapi Teknologi Pertanian
A: Yo sama Saja, toh sama – sama kerja disawah
Dari dialog percakapan tadi memang kalau dilihat secara pandang dari dialog yang dilakukan mungkin adalah perbedaan jurusan akan tetapi jika melihat jauh kedepan Jurusan Pertanian dan Teknologi Pertanian tidak jauh berbeda mengurusi satu yaitu kebutuhan pangan untuk masyarakat terutama masyarakat Indonesia
Indonesia merupakan negara kesatuan yang terdiri dari jajaran ribuan pulau yang memiliki masyarakat plural dimana memiliki bermacam – macam budaya, suku bangsa dan agama. Banyaknya keberagaman tersebut memunculkan potensi, peranan dan energi yang dapat dikembangkan untuk pembangunan bangsa.
Semakin bertambahnya umur Negara kita semakin banyak tantangan global yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Dengan semakin banyaknya tantangan global yang dihadapi Indonesia sebagai Negara yang memiliki penduduk terbanyak ke 3 di Asia. Paradigma yang muncul dalam penduduk Indonesia yang kini terjadi yaitu mayoritas hidup hanya untuk mencukupi kebutuhan hidup sendiri dan sudah tidak memiliki semangat yang besar terhadap pembangunan Negara Indonesia sendiri, yang ada hanya Indonesia dijadikan objek yang menguntungkan oleh Negara lain. Sudah banyak aspek internalitas yang dimiliki Indonesia kini sudah dimanfaatkan oleh Negara – Negara yang mempunyai otoritas besar yang disebut sebagai Negara maju. Salah satu aspek internalitas yang dimaksud adalah Pangan.
Pangan merupakan komponen vital yang dimiliki oleh Negara Indonesia. kehidupan manusia tidak lepas dari material yang berhubungan dengan pangan. Sudah banyak harta Indonesia yang berupa jenis berbagai macam pangan yang diambil dan dimanfaatkan Negara lain sebagai peningkatan eksistensi mereka terhadap kehidupan dunia. Misalkan makanan tempe, merupakan problematika yang pelik ketika membahas tempe apakah makanan dari Indonesia ataukah dari Malaysia. Maka dari itu Indonesia butuh personal – personal cerdas, inovatif dan kontribusi untuk menjadi problem solver menyelesaikan permasalahan tersebut. Personal yang dimaksud adalah Mahasiswa.



Mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa dalam mewujudkan cita – cita bangsa, pemikiran kritis inovatif produktif dari mahasiswa sangat dibutuhkan diera global saat ini. Konsekuensi logisnya adalah mahasiswa memiliki suatu ruang dan juga tantangan untuk meningkatkan peranan mereka dalam perkembangan bangsa.
Pendidikan karakter untuk perkembangan bangsa memang perlu diterapkan sejak manusia itu lahir kebumi, akan tetapi peran kontribusi besar akan didapatkan peran mahasiswa ketika mereka lulus dari instansi pendidikan yang mereka jenjangi ketika menjadi seorang mahasiswa.
Mahasiswa merupakan salah satu objek yang kongkret sebagai pengembangan pendidikan karakter seorang mahasiswa memiliki persiapan yang besar untuk berkontribusi besar untuk perkembangan Indonesia. Dengan Sumber daya baik alam maupun manusia dapat digunakan sebagai ladang untuk peningkatan kapabilitas mahasiswa – mahasiswa mendalami bidang panganisasi dan Masyarakat Indonesia sebagai wadah dari implementasi dari semua yang telah dipelajari dalam suatu sistem perkuliahan dan dituntut untuk berkontribusi dan menyelesaikan secara kongkret terhadap masyarakat. Maka jika dijadikan satu tujuan kongkret untuk komunitas dan juga personalisasi seorang mahasiswa menjadi manusia berkarakter untuk mewujudkan kedaulatan pangan yang berbasis teknologi pertanian untuk menjunjung tinggi nilai kearifan lokal yang ada di Indonesia

Penulis :
Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian

0 komentar:

Posting Komentar