Selasa, 31 Juli 2012

Safari Ramdhan (Part 1)

Assalamu’alaykum … sahabatku…
Bagaimana kabarnya pagi?? Sang Merpati pun menjawab dengan senyum mengembang di wajah manisnya, Pagi masih saja bahagia dengan dawai gitar alam yang berpadu dengan hijau lestari alam. Yahhh… darimana kamu tahu? Aku tahu karena embun terlihat masih setia mengelayuti hijau dedaunan. Kicauan burung gereja tak henti-hentinya saling bersahutan, memadu kasih, tak jarang ada yang bertengkar berebut sang pujaan. Nuansa Pagi akan selalu istimewa. Seistimewa aku, kamu, dia,dan jutaan manusia tuk berjumpa dengan pagi esok hari. Aahhhh…. Nggak Jelas banget!!! Kamu memang selalu saja misterius sejak dulu.



Lalu, bagaimana dengan kamu, sahabatku????????? Sebahagiakah kamu seperti pagi ini… ????????
Aku berharap, kamu pasti bahagia. Jauh lebih bahagia dari pagi. Jauh lebih semangat dari pagi. Dan jauh lebih tersenyum lepas karena Ramadhan telah hadir mulai pagi ini. Apa kamu nggak bahagia denga itu ?????? Pasti bahagia. Pasti semangat. Dan pasti tersenyum lepas.

Tak jauh berbeda dengan Ramadhan tahun lalu nih, tahun ini saya pribadi memilki program baru lho. Saya  sebut dengan ‘Safari Ramadhan’. Ada yang tahu ndak, program apa itu? intinya program ini adalah semacam tarbiyah keliling selama ramadhan. Bergerak dari satu majelis ke majelis lain, berharap ada pencerahan dalam pemahaman agama ini. Boleh jadi, ini Ramadhan terakhir kita. Kita tak pernah tahu. Safari Ramadhan bukti kecintaan kami dalam memahami setiap benih-benih kebaikan islam. Safari Ramadhan ini juga dalam rangka  mencari ilmu sebanyak-banyaknya. Apalagi ini kan bulan Ramadhan, setiap amalan pasti akan dilipatgandakan pahalanya. Tapi, saya sendiri tak pernah panjang pikir apalagi mengenai perhitungan pahala yang kita dapatkan. Hal itu semata-mata urusan Sang maha Cinta. Tapi, berpikirlah sudah seberapa besar  perjuangan yang telah kita kerahkan? Boleh jadi, kita tak ada apa-apanya dengan para generasi terbaik dalam mencari ilmu. Benar kan????

Pagi pertama di Bulan Ramadhan. Safari Ramadhan pun juga dimulai. Aku tak berangkat sendiri. Ada Pram, Albi, dan supervisor tercinta kami Oom Aqil. Pagi ini, kita awali dengan kajian tafsir surat Al-mu’minuun ayat 1-11 oleh ust. Solihun di IC Seturan. Selepas sholat shubuh dan zikir pagi perjuangan pun bermula. Dengan mengendarai motor bebek, kita berempat bergegas berangkat menuju TKP.



Diawal pemaparannya, beliau menjelaskan perbedaan antara Surat Makiyah dan Surat Madaniyah. Ayow siapa yang sudah tahu???  Surat makiyyah sendiri diturunkan sebelum Rasulullah melaksanakan hijrah sedangkan Surat madiniyah diturunkan setelah rasulullah melaksanakan hijrah sekalipun diturunkan di kota mekah. Adapun dari segi isi, Surat makiyyah biasanya berkaitan mengenai tauhid secara rububiyah,uluhiyyah, dan asma’ wa shifat, ada juga yang mengenai risalah kenabian dalam berdakwah, serta juga membahas mengenai kepastian hari kiamat.

Lalu bagaimana dengan surat al-mu’minuun itu sendiri??? Surat ini juga termasuk surat Makiyyah. Dalam segi isi, lebih menitikberatkan pada penegasan terhadap karakter dan sifat-sifat mulia, pembentukan akhlak yang baik serta pemuliaan bagi mereka yang memiliki sifat mulia dengan surge firdaus.

Pemaparan semakin menarik karena ada beberapa peserta kajian yang tertidu pulas, hahaha… ada juga yang mengangguk-angguk sambil menahan kantuk. Itulah kenikmatan kalau ikut kajian. Orang yang tertidur aja bisa dapat pahala apalagi kalau mendengarkan dengan baik pasti pahalanya luar biasa. Insyaalloh.

Lebih lanjut, beliau juga menyinggung  korelasi antara surat al-mu’minuun dengan surat sebelumnya yaitu surat al-hajj. Dalam surat Al-Hajj sendiri menekankan pada perintah Alloh dan berbagai kebaikan, sedangkan Al-mu’minuun merupakan pengejawantahan terhadap apa saja yang harus kita lakukan?. Ada juga kemiripan isi kandungan seperti penjelasan mengenai penciptaan dan akhir penciptaan, kisah para nabi serta penciptaan alam.

Pemaparan akhirnya mulai mengkerucut sesuai pokok bahasan mengenai surat Al-mu’minun. Pertemuan awal ini lebih membahas mengenai Keutamaan akhlak nabi sehingga menjadi kewajiban kita untuk beruswah kepadanya. Adapun keutamaannya terbagi menjadi 6 garis besar, diantaranya:
1.       Aqidiyah dimana mengungkap bahwa iman adalah dasar pelaksanaan amal sholih. Setiap orang akan mendapatkan balasan sesuai amal mereka. Dan yang pasti, Surga merupakan balasan terbaik untuk orang yang beriman.
2.       Tarbawiyah, menuntun kita untuk memperoleh sholat yang khusyuk, menjaga diri kita dari perbuatan sia-sia, menjaga pandangan dari hal yang diharamkan, dan senantiasa komitmen dengan kebaikan.
3.       Ruhiyah, mengajak pribadi kita untuk tidak menyibukkan dengan selain Allah, mencetak hati yang bersih, mengajak untuk senantiasa menunaikan zakat sebagai bagian untuk membersihkan harta, hati, dan sifat kesombongan, dan segeralah menikah bila sudah siap karena akan menenangkan hati dan pikiran.
4.       Ta’abudiyah, akan senantiasa memerintahkan untuk beribadah dari aspek badaniyah dan qolbiyah baik ibadah yang wajib maupun sunnah.
5.       Da’awiyah terkait risalah islam yang harus tetap diperjuangkan dan disebarkan sepanjang masa.
6.       Akhlaqiyah wa Sulukiyah, senantiasa amanah dan Wara’ dalam menjaga dari perbuatan yang tidak pantas dan syubhat.
Boleh jadi, artikel ini hanya sebagai pemantik buat kita. Utuk kemudian bisa memaksimalkan kesempatan bulan Ramadhan sebagai ajang tarbiyah dalam menuntut ilmu. Banyak kajian ilmu tersebar di bulan yang barokah ini. Kalau pengen butuh temen. Yukkk… barengan mensukseskan safari ramadhan kali ini. Semoga bisa bermanfaat buat aku, kamu, dia, mereka, atau bahkan kita semua.
Salam Inspiratif…

Asrama Biru, 21 Juli 2012
Kamar 1.2 tetap harum oleh bunga ketentraman, begitu juga kamar lain kan?



0 komentar:

Posting Komentar